KPK juga tidak hanya berhenti pada upaya represif saja. KPK tentu nanti akan melakukan integrasi pada upaya-upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi
Jakarta (KABARIN) - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan rasa prihatin setelah kembali melakukan operasi tangkap tangan di sejumlah daerah, mulai dari Banten, Kabupaten Bekasi di Jawa Barat, hingga Kalimantan Selatan.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyebut kasus korupsi masih terus bermunculan dan menjadi perhatian serius semua pihak.
“Tentu ini menjadi keprihatinan kita semua karena ternyata tindak pidana korupsi masih banyak terjadi,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.
Menurut Budi, situasi ini terasa makin memprihatinkan karena sejumlah pihak yang terjaring OTT justru berasal dari kalangan penyelenggara negara, termasuk aparat penegak hukum. Mereka sejatinya memegang amanah untuk melayani publik, namun malah diduga terlibat praktik korupsi.
“Dari tiga kegiatan tertangkap tangan ini, pihak-pihak yang diduga terlibat adalah penyelenggara negara ataupun aparat penegak hukum. Mereka adalah pihak-pihak yang diberikan amanah dan kewenangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga tentunya dalam setiap tindak pidana korupsi itu maka yang dirugikan adalah masyarakat,” katanya.
Atas kondisi tersebut, KPK menegaskan bahwa upaya melawan korupsi tidak bisa dilakukan setengah setengah dan harus melibatkan banyak pihak.
“KPK juga tidak hanya berhenti pada upaya represif saja. KPK tentu nanti akan melakukan integrasi pada upaya-upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi,” ujar Budi.
Sebagai informasi, KPK mencatat telah menggelar OTT kesembilan hingga kesebelas sepanjang 2025 yang berlangsung pada 17 sampai 18 Desember 2025.
OTT kesembilan dilakukan di Tangerang pada 17 hingga 18 Desember 2025. Dalam operasi tersebut, KPK menangkap seorang jaksa, dua pengacara, serta enam pihak swasta, sekaligus menyita uang tunai Rp900 juta.
OTT kesepuluh digelar di Kabupaten Bekasi pada 18 Desember 2025. Dalam operasi ini, penyidik mengamankan 10 orang, termasuk Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
Sementara OTT kesebelas berlangsung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, pada 18 Desember 2025. KPK menangkap enam orang, di antaranya Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara Albertinus Parlinggoman Napitupulu dan Kepala Seksi Intelijen Kejari Hulu Sungai Utara Asis Budianto.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025